Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong para pengusaha kerajinan dan fesyen untuk meningkatkan potensi industri kerajinan Indonesia, seperti industri tenun dan batik yang mempunyai motif dan ciri khas berbeda-beda dari berbagai daerah. . kepulauan Selain itu, Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya dan potensi sumber daya alam yang dapat dihargai dalam produk kerajinan yang berdaya saing.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan pengembangan motif dan pewarnaan alam di Sentra IKM Tenun Padangsidimpuan pada bulan Maret lalu. -April 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari program HUT Tee Dekranas ke 44 kota Solo.
“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian dan Dekranas berkolaborasi melaksanakan kegiatan ini guna meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) perajin agar lebih meningkatkan daya saingnya,” ujar Wakil Ketua I Dekranas, Loemongga. Agus Gumiwang di Jakarta.
Menurut Loemongga, setiap daerah di Indonesia mempunyai produk sastra yang unik dan terus berkembang. Salah satunya adalah Kota Padangsidimpuan di Provinsi Sumatera Utara yang mungkin memiliki potensi kain tenun dengan beragam corak atau motif yang mewakili simbol ciri budaya leluhur masyarakat Padangsidimpuan. Melihat potensi tersebut, Kementerian Perindustrian dan Dekranas bersinergi dengan berbagai pihak berupaya mengembangkan kewirausahaan dan meningkatkan taraf hidup para perajin.
“Kolaborasi ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam pengembangan produk dan meningkatkan kualitas produk yang berdaya saing. Hal ini sejalan dengan semangat upacara peringatan HUT Dekranas ke-44 yang bertemakan “Grow Together” untuk memajukan warisan bangsa,” lanjut Loemongga.
Dirjen IKMA Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan, para pelaku IKM fesyen pengembangan sastra Indonesia memiliki potensi pasar yang besar. Misalnya, nilai ekspor produk batik dan produk batik pada tahun 2023 sebesar 17,53 juta dolar, kata Reni.
Pada saat yang sama, nilai ekspor batik dan produk batik meningkat sebesar 14 persen pada Januari-Februari 2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, ekspor produk tekstil ikat diperkirakan mencapai $1,19 juta pada tahun 2023, lebih banyak dari 32 persen dari $0,91 juta pada tahun 2022 (BPS, 2024).
“Dalam kondisi seperti ini, perlu adanya upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor batik dan tekstil. Dengan langkah-langkah yang dilakukan saat ini, kami ingin mengembangkan potensi tersebut,” jelas Reni.
Kegiatan dukungan terhadap pengembangan sentra IKM rajutan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu. bantuan pengembangan pola dan pola yang dibuat pada tanggal 7-8 Maret 2024, pelatihan teknik pewarnaan alami dan pembuatan prototype. 18.-21.03.2024 dan pemeriksaan selanjutnya akan dilakukan pada 1.-3. pada bulan April 2024.
“10 perajin tekstil yang ikut dalam aksi bantuan ini dibantu oleh IKM Kota Padangsidimpuan dan Kota Padangsidimpuan dari Dekranasda,” tambah Reni.
Reni juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen penting untuk memperkuat industri TPT dan juga meningkatkan aspek teknis industri, sehingga juga akan tercipta rasa kerjasama dan kebersamaan yang terjalin dalam hubungan dengan berbagai pihak, antara lain dengan pemerintah daerah. , pedagang dan pelaku lain yang terkait dengan industri sastra.
“Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi para perajin tekstil sehingga dapat meningkatkan potensinya untuk memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perekonomian daerah,” kata Reni.
Selain membantu Sentra Tenun Kota Ambon dan Kota Padangsidimpuan, Dekranas juga menyelenggarakan Forum Pengembangan Kompetensi UMKM di Aceh dan acara Kelana Wastra yang bekerjasama dengan BUMN.
Diharapkan kegiatan ini tidak hanya merayakan pencapaian masa lalu, namun juga menatap masa depan dengan semangat baru untuk menumbuhkan dan meneruskan warisan kejayaan kerajinan tangan Indonesia Dekranas.
“Kementerian Perindustrian ikut serta dalam pembahasan Dekranas mengenai isu-isu terkait produk industri kecil dan menengah yaitu IKM, Produk IKM Go Global dan branding produk IKM,” kata Reni.
Kerajinan tangan merupakan salah satu bidang yang mempunyai peranan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, termasuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap nilai ekspor industri tersebut. Berkat hasil positif ini, pangsa pasar Indonesia naik hingga dua persen dari pangsa pasar kerajinan tangan dunia.
“Oleh karena itu, pangsa pasar ekspor kerajinan Indonesia masih sangat mungkin tumbuh dengan potensi pasar dalam dan luar negeri yang cukup besar serta didukung kebijakan pengembangan industri,” kata Reni.