Sarwendah telah menahan perasaan kesalnya dalam waktu yang lama saat melihat berita palsu tentang hubungannya dengan Betrand Peto. Akhirnya, Sarwendah mengirimkan somasi kepada akun-akun yang menyebarkan opini dan membuat berita palsu tersebut.
Terlebih lagi, ketiga anaknya merasa sangat terganggu. Bahkan, dalam situasi seperti ini, istilah "diam itu emas" tidak berpengaruh sama sekali, malah membuat Sarwendah semakin tertekan.
"Orang bilang diam itu emas, tapi ternyata tidak berlaku. Malah semakin banyak cacian yang datang, orang berpikir bahwa aku tidak memberikan jawaban atau respons yang mengiyakan. Padahal sebenarnya tidak demikian. Mereka adalah anakku. Orang berpikir dengan cara yang berbeda," ujar Sarwendah di studio Rumpi: No Secret, Transmedia, Jakarta Selatan, pada hari Senin (3/6/2024).
Sarwendah menjelaskan tentang bahasa cinta di kampung halamannya, Ruteng, Manggarai, NTT yang sangat ramah. Istri Ruben Onsu tersebut merasakan langsung momen-momen manis bersama warga kampung halaman Betrand Peto.
"Kembali lagi ke tempat asalnya Onyo yang berbeda, mereka memiliki bahasa cinta yang berbeda, tetangga saja ketika bertemu langsung saling peluk. Jika itu sudah menjadi adat, maka tidak perlu berubah hanya karena dia pindah ke Jakarta," tegasnya.
Sarwendah tidak ingin anak-anaknya kelak merasa tidak mendapatkan pembelaan dari dirinya sebagai ibu. Terlebih lagi, dia mengatakan bahwa anak-anaknya sudah sangat terganggu sehingga harus didampingi oleh seorang psikolog anak.
"Aku tidak ingin membedakan anak-anakku, tetapi orang berpikirnya berbeda. Seiring berjalannya waktu, hal ini sangat mengganggu, karena anak-anak juga terganggu dan Onyo juga terganggu. Ada banyak faktor mengapa mereka harus pergi ke psikolog anak," tutur Sarwendah.
Bahkan Betrand Peto pernah merasa canggung saat berada di dekat Sarwendah. Sarwendah mengakui bahwa dia merasa bingung harus memberikan penjelasan.
Sarwendah menjelaskan, "Ada momen yang canggung? Takut saat berdekatan? Ya, ada. Bahkan sekarang pun begitu. Saat berada di sebelahnya, saya merasa takut dan bingung harus bagaimana, jadi saya lebih memilih untuk didampingi oleh ahlinya."
"Jika ini menyangkut hukum, saya akan berdiskusi dengan Mas Chris (kuasa hukumnya), saya tidak ingin ketika anak-anak sudah bisa membaca, Thalia pun sudah bisa membaca. Saya tidak ingin mereka merasa bahwa ibunya tidak memiliki pembelaan. Setelah berdiskusi panjang, akhirnya saya memberitahu anak-anak saya, 'Onyo, Bunda akan menindaklanjuti ini'," tegasnya.
Sarwendah berusaha untuk adil terhadap ketiga anaknya. Mantan anggota Cherrybelle itu memperhatikan segala hal yang terjadi dalam pertumbuhan anak-anaknya.
Sarwendah menceritakan bahwa dia tidak suka dibedakan karena dia tidak ingin anaknya merasa bahwa ibunya lebih menyayangi si A daripada si B. Meskipun dia mencintai mereka sama, namun karakter mereka berbeda-beda. Sarwendah merasa perlu untuk mengikuti karakter anak yang berbeda-beda.