Surabaya - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengambil langkah penting dengan membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) menyusul dinamika internal organisasi pasca pemberhentian Ketua Umum Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Pembentukan tim ini diumumkan usai silaturahmi Rais Aam dengan para Syuriah PBNU dan perwakilan 36 Pengurus Wilayah NU (PWNU) di kantor PWNU Jawa Timur, Surabaya, pada Sabtu (29/11/2025). Langkah ini bertujuan merespons berbagai informasi dan opini yang beredar luas di media arus utama maupun media sosial.
Miftachul Akhyar menyatakan pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat. Berbagai informasi dan opini yang beredar di ruang publik mendorong need untuk melakukan investigasi yang komprehensif. TPF dibentuk untuk mendapatkan kesahihan dari semua informasi yang berkembang tersebut.
Tim pencari fakta akan bekerja secara utuh dan mendalam menelusuri akurasi informasi. Dua Wakil Rais Aam PBNU, KH Anwar Iskandar dan KH Afifuddin Muhajir, ditunjuk sebagai pengarah dalam tim pencari fakta tersebut. Keduanya merupakan figur yang dijadikan rujukan otoritatif dalam menjaga kemurnian Khittah NU.
Sebagai langkah pendukung, Rais Aam menegaskan bahwa implementasi Digdaya Persuratan tingkat PBNU ditangguhkan sementara hingga proses investigasi selesai. Kebijakan ini dilakukan untuk memastikan tim pencari fakta dapat menjalankan tugas dengan optimal tanpa adanya tumpang tindih kewenangan.
Sementara itu, kegiatan persuratan di tingkat PWNU dan PCNU tetap berjalan seperti biasa. Keputusan ini menegaskan bahwa layanan organisasi di wilayah dan cabang tidak boleh terganggu oleh proses investigasi yang sedang berlangsung di tingkat pusat.
Rais Aam juga mengingatkan seluruh warga NU tentang nilai-nilai Khittah Nahdlatul Ulama. Semua pihak diminta mengedepankan kepentingan bersama, menjaga akhlak yang mulia, dan menjunjung tinggi kejujuran dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
Sebagai langkah batiniah, Rais Aam mengajak seluruh jamaah NU untuk memperbanyak doa dan bermunajat kepada Allah SWT. Diharapkan agar diberikan jalan keluar terbaik dan paling maslahat bagi Jam'iyah Nahdlatul Ulama.
Pembentukan TPF ini menegaskan komitmen PBNU menjaga transparansi dan memastikan setiap keputusan berpijak pada kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah institusional ini diharapkan dapat memberikan kejelasan arah organisasi pasca pemberhentian Gus Yahya.