Dok. Hyundai

Industri Otomotif Mengkhawatirkan Pelonggaran Aturan TKDN

Jumat, 18 Apr 2025

Industri otomotif memberikan perhatian serius terhadap rencana pemerintah untuk melonggarkan regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kebijakan ini dianggap dapat memiliki dampak signifikan bagi masa depan industri otomotif di tanah air. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, menekankan bahwa penyusunan kebijakan baru harus dilakukan dengan cermat. Ia mengingatkan akan pentingnya menghargai sejarah panjang pengembangan industri otomotif domestik. "Industri otomotif kita telah dibangun selama puluhan tahun. Kami tidak ingin industri ini mengalami kemunduran. Yang pasti, kami mendorong agar kebijakan yang diambil adalah yang terbaik," ungkap Nangoi kepada wartawan pada Rabu (16/4/2025) di Jakarta. 

Nangoi juga menekankan pentingnya penggunaan komponen lokal dalam produksi kendaraan nasional. Ia memberikan contoh mobil Agya dan Ayla yang kini telah menggunakan 92 persen komponen lokal. “Kami telah mengembangkan industri otomotif sejak lama. Capaian seperti yang diraih oleh Agya dan Ayla harus menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan,” tambahnya. Selama ini, TKDN berfungsi sebagai instrumen penting untuk memperkuat industri domestik. Aturan ini mendorong penggunaan bahan baku lokal, mengurangi ketergantungan pada impor, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan daya saing. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan keinginannya untuk merevisi TKDN, dengan menilai bahwa beberapa regulasi masih terlalu ketat, terutama dalam pengembangan kendaraan listrik dan teknologi otomotif masa depan. Saat ini, TKDN minimum ditetapkan sebesar 25 persen, dan pemerintah juga mengatur Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal 40 persen, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa yang dibiayai oleh APBN atau APBD.

Prabowo berpendapat bahwa penguatan industri tidak dapat dicapai hanya melalui regulasi atau angka semata. Ia menekankan bahwa kesiapan sumber daya manusia, penguasaan teknologi, dan pengembangan ekosistem industri yang mampu bersaing di tingkat global sangatlah penting. Gaikindo berharap agar pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan yang dapat melemahkan industri dalam negeri. "Kami menginginkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan, bukan sebaliknya," tegas Nangoi.


Tag:



Berikan komentar