Asosiasi kendaraan bermotor di Indonesia, yaitu Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menyatakan bahwa pemberian insentif oleh pemerintah dapat membantu menghidupkan kembali industri otomotif yang lesu pada kuartal pertama 2024. Menurut Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, pemerintah perlu mempertimbangkan untuk memberikan insentif berupa penurunan atau bahkan penghapusan PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) untuk produk-produk tertentu. Jongkie menegaskan bahwa pemberian insentif selalu terbukti menjadi salah satu kunci paling efektif dalam mengatasi penurunan penjualan di industri ini. Sebagai contoh, program relaksasi PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk kendaraan bermotor yang diperkenalkan oleh pemerintah pada bulan Maret 2021 terbukti efektif dalam meningkatkan penggunaan industri otomotif nasional di tengah penurunan yang signifikan selama pandemi COVID-19. Setelah pemberian insentif, penjualan langsung meningkat, dan peningkatannya signifikan, terbukti bahwa dengan penghapusan PPnBM pada saat itu, penjualan langsung meningkat. Stimulus ini bertujuan agar pabrik-pabrik, termasuk pabrik komponennya, dapat beroperasi, dan kami telah membuktikan bahwa pendapatan pemerintah meningkat secara signifikan. Saya berharap pemerintah dapat mempertimbangkan hal ini," ujar dia. Selain mendorong pemerintah untuk memberikan insentif lagi, Jongkie melanjutkan bahwa Gaikindo juga terus berupaya untuk menghidupkan kembali industri otomotif nasional dengan mengadakan berbagai acara otomotif untuk menarik lebih banyak konsumen, salah satunya adalah Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang akan datang. Menurut Jongkie, pameran otomotif terbesar di Indonesia yang akan diadakan di ICE BSD, Tangerang, pada 18-28 Juli 2024, juga terus berkembang dengan berbagai inovasi baru, seperti ekspansi ke kota-kota besar lainnya, selain menampilkan berbagai produk baru. Jongkie menyatakan harapannya bahwa dengan adanya pameran seperti GIIAS, Jakarta Auto Week, dan lainnya, stimulus-stimulus ini dapat meningkatkan minat pembeli. Hal ini disebabkan oleh peluncuran model baru dari merek-merek tertentu, serta penawaran promosi seperti diskon dan kemudahan pembayaran. Semua ini bertujuan untuk membantu meningkatkan angka penjualan. Gaikindo mencatat bahwa penjualan retail sepanjang Januari hingga Mei 2024 mencapai 361.698 unit, mengalami penurunan 14,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Maret 2019, penjualan mobil mencapai sekitar 46.544 unit, kemudian terus menurun pada bulan April dan Mei menjadi 40 ribu unit dan 40.137 unit. Namun, pada periode awal pandemi, penjualan menurun drastis menjadi 44.844 unit, dengan penurunan terendah terjadi pada bulan April dan Mei 2020, hanya 9.426 dan 6.907 unit. Setelah pemberlakuan program relaksasi PPnBM DTP, penjualan mobil yang masuk dalam skema relaksasi mengalami peningkatan. Pada semester pertama 2021, penjualan secara whole sales mencapai 52.909 unit pada Januari, 49.202 unit pada Februari, 84.915 unit pada Maret, 78.908 unit pada April, 54.815 unit pada Mei, dan 72.720 unit pada Juni, berdasarkan data dari Gaikindo.
404
GIIAS 2025 diakui sebagai pameran otomotif terbesar di luar China
Mengapa Harga Mobil Listrik Bekas Menurun Secara Drastis?
Geely Galaxy E5 menambahkan varian dengan jangkauan 610 km