Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan sektor industri otomotif di Indonesia, terutama dalam hal peningkatan pasar dan penjualan mobil di dalam negeri. Industri otomotif dianggap sebagai salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian nasional dan menjadi motor utama pertumbuhan PDB industri pada tahun 2023. Meskipun demikian, penjualan mobil di pasar domestik masih stagnan dalam 10 tahun terakhir, sehingga diperlukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan penjualan tersebut. Menurut Kemenperin, penjualan kendaraan roda dua di pasar domestik mencapai 6,2 juta unit dan ekspor sebanyak 570 ribu unit, sementara penjualan mobil untuk ekspor sebanyak 506 ribu unit untuk jenis CBU dan 65 ribu unit untuk CKD. Meskipun penjualan di pasar dalam negeri stagnan, produksi terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Ini menunjukkan bahwa industri otomotif kita masih memiliki daya saing yang kuat," kata Putu. Tren kenaikan ekspor mobil tercermin dari 194 ribu unit pada tahun 2016 menjadi 506 ribu unit pada tahun 2023. "Dalam lima tahun terakhir, beberapa merek otomotif baru seperti Hyundai, Chery, Neta, Citroen, dan MG telah masuk ke Indonesia," tambahnya. Banyak produsen otomotif global sedang melirik Indonesia sebagai basis produksi dan pusat ekspor. Menurut penelitian dari LPEM UI, stagnasi penjualan mobil di Indonesia disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat, yang membuat orang beralih ke mobil bekas. "Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan program stimulus untuk mendorong pembelian mobil baru. Namun, stimulus tersebut harus tetap memperhatikan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon," jelasnya. Putu juga menyebutkan bahwa penjualan domestik dan produksi mobil di Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 2013, dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan per kapita Indonesia antara tahun 2011-2013, serta program KBH2 yang diperkenalkan. Selanjutnya, pada tahun 2021-2022 juga terjadi peningkatan penjualan yang signifikan karena adanya implementasi program Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Dengan penerapan program PPnBM DTP, volume penjualan pada tahun 2021 mencapai 887 ribu unit, meningkat dari 532 ribu unit pada tahun 2020. Sementara itu, volume penjualan pada tahun 2022 mencapai 1,048 juta unit, melebihi angka penjualan sebelum pandemi pada tahun 2019 yang sebesar 1,03 juta unit. Untuk meningkatkan penjualan mobil baru, Putu menyarankan pemberian insentif fiskal bagi kendaraan yang diproduksi di dalam negeri. Insentif ini akan diberikan kepada kendaraan yang memenuhi persyaratan local purchase atau TKDN tertentu, dengan fokus pada kendaraan rendah emisi karbon. Hal ini bertujuan untuk mendukung industri komponen dalam negeri dan mencapai target industri net zero emission. Selain itu, dukungan dalam pengendalian suku bunga juga dianggap penting untuk mendorong minat masyarakat dalam pembelian mobil baru. Pelonggaran suku bunga untuk pembelian mobil baru secara kredit dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penurunan daya beli masyarakat dan memulihkan minat mereka dalam memiliki mobil baru. Lebih lanjut, untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan tingkat keamanan penggunaan kendaraan, pemerintah dapat memberlakukan pengaturan khusus terkait pembatasan usia pakai mobil di daerah tertentu. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan akan terjadi stimulasi yang dapat meningkatkan angka penjualan mobil baru di Indonesia," tegas Putu. Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyatakan bahwa penjualan mobil turun 21 persen menjadi 334 ribu unit per Mei 2024. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan suku bunga global, lonjakan NPL, dan pengetatan pemberian kredit dari perusahaan pembiayaan. Gaikindo kemungkinan akan merevisi target penjualan mobil 2024 sebanyak 1,1 juta unit, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penekan pasar. Salah satu faktor yang menyebabkan stagnasi pasar mobil adalah harga mobil baru yang tidak terjangkau oleh pendapatan per kapita masyarakat. Gap antara pendapatan rumah tangga dan harga mobil baru semakin lebar," ungkapnya. Kukuh menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional harus dinaikkan menjadi 6-7 persen per tahun agar Indonesia keluar dari jebakan 1 juta unit pasar mobil domestik. Dengan begitu, pendapatan per kapita dapat naik 5 persen hingga 6 persen per tahun, mendorong kelompok menengah atas naik kelas ke kelompok pendapatan kaya sehingga mendorong penjualan otomotif keluar dari jebakan 1 juta unit. Senada, pengamat otomotif LPEM UI Riyanto menegaskan, pasar mobil domestik rata-rata tumbuh 21,3 persen selama 2000-2013, ditopang oleh kenaikan pendapatan per kapita sebesar 28,2 persen. Sementara itu, selama 2013-2022, pendapatan per kapita hanya naik 3,65 persen, sehingga pasar mobil turun rata-rata 1,64 persen per tahun. Riyanto mengusulkan dua solusi, yakni jangka pendek dan jangka panjang, untuk keluar dari jebakan pasar mobil 1 juta unit. Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi nasional perlu ditingkatkan menjadi 6% per tahun melalui reindustrialisasi. Ini agar porsi sektor manufaktur terhadap PDB bisa mencapai 25-30% atau lebih. Ini akan mendongkrak pendapatan per kapita kelompok upper middle naik ke kelas affluent. Dalam jangka pendek, dia menuturkan, pemerintah perlu merilis stimulus fiskal agar kelompok upper middle yang hampir masuk kategori makmur (affluent) saat ini dapat membeli mobil baru. Bentuknya bisa diskon PPnBM bagi kendaraan LCGC dan low MPV 4x2. “Pada saat yang sama, perlu dirancang program mobil murah atau penyegaran program KBH2 (LCGC),” ujarnya. Menurut Riyanto, diskon PPnBM akan mendongkrak penjualan mobil, karena harga turun. Ini akan mendongkrak produksi mobil dan suku cadang. Imbasnya, terjadi kenaikan PPN, PKB, dan BBNKB. PPh badan dan PPh orang pribadi bakal terdongkrak. Selain itu, kenaikan penjualan mobil juga mendongkrak ekonomi nasional, berupa penambahan PDB, tenaga kerja, dan investasi. Ini juga berujung pada peningkatan PPh badan dan PPh orang pribadi.
404
GIIAS 2025 diakui sebagai pameran otomotif terbesar di luar China
Mengapa Harga Mobil Listrik Bekas Menurun Secara Drastis?
Geely Galaxy E5 menambahkan varian dengan jangkauan 610 km