Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kesediaannya untuk memberikan waktu tambahan bagi TikTok setelah sebelumnya dua kali menunda keputusan untuk memblokir platform digital tersebut di Amerika Serikat. Informasi ini diperoleh dari wawancara 'Meet the Press' di NBC, sebagaimana dilaporkan oleh TechCrunch pada Minggu (4/5), yang menunjukkan bahwa Trump berharap TikTok dapat mencapai kesepakatan untuk beroperasi di AS. Bahkan jika TikTok belum menjual layanannya kepada pemilik bisnis di AS pada 19 Juni 2025, yang merupakan perpanjangan waktu kedua agar TikTok tidak diblokir, Trump bersedia memberikan tambahan waktu ketiga. 'Mungkin saya tidak seharusnya mengatakan ini, tetapi saya memiliki sedikit ruang untuk TikTok di hati saya,' ujarnya. Mengenai pemblokiran TikTok di AS, pada tahun 2024, dewan perwakilan rakyat AS mengesahkan undang-undang yang melarang TikTok jika perusahaan induknya, ByteDance, tidak menjual aplikasi video pendek tersebut kepada pengusaha asal AS. Hal ini menyebabkan akses TikTok hilang ketika larangan tersebut mulai berlaku pada Januari 2025. Setelah pelantikan Donald Trump, ia segera mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menunda pemblokiran selama 90 hari dan mendorong pemilik TikTok untuk membentuk usaha patungan dengan pihak AS. Ketika tenggat waktu berikutnya tiba pada April 2025, Trump memberikan perpanjangan 75 hari kepada perusahaan tersebut, dengan menyatakan bahwa persetujuan dari pemerintah Tiongkok diperlukan untuk kesepakatan tersebut, meskipun terdapat kondisi perang dagang tarif timbal balik antara kedua negara.
404
Apple mungkin akan menyediakan iPhone 17 dengan pengisian daya nirkabel 45W
Apple sedang mempertimbangkan peluang dalam industri permainan
Samsung membuka prapesanan untuk ponsel ramping Galaxy S25 Edge