Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan bahwa pengembangan pariwisata sejarah dengan memanfaatkan platform digital dan menciptakan konten mengenai pahlawan nasional dapat menjangkau generasi muda serta wisatawan dengan lebih efektif. Ia berpendapat bahwa pendekatan penyampaian cerita yang berbasis teknologi, seperti tur berpemandu digital yang terintegrasi dengan peta dan video singkat, dapat menjadi metode baru untuk memperkenalkan sejarah dengan cara yang menarik. "Kita mungkin dapat menggabungkan elemen virtual dengan yang nyata. Misalnya, kita dapat menciptakan platform pemandu wisata yang memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang sejarah sambil menikmati pengalaman wisata. Ini adalah pariwisata sejarah yang berbasis pengalaman," ujar Nezar dalam keterangannya di Jakarta pada hari Rabu. Ia memberikan contoh pariwisata sejarah yang terintegrasi dengan platform Google Maps, di mana informasi pop-up akan muncul saat pengunjung tiba di lokasi tertentu. "Jadi, ini terhubung dengan Google Maps, dan ketika sampai di satu titik, akan ada pop-up informasi di sini," jelasnya. Nezar menekankan bahwa inisiatif ini memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, dan Kemkomdigi berkomitmen untuk mendukung pengembangan platform tersebut. Kami dapat memberikan dukungan dalam hal endorsement, serta membantu pengembangan platform agar lebih dinamis, efisien, dan menarik. Namun, untuk produksi dan promosi yang berskala besar, diperlukan kolaborasi dengan kementerian lain yang memiliki mandat tersebut," ujarnya. Ia juga mendorong partisipasi kreator, seniman, dan pekerja kreatif untuk menciptakan konten sejarah yang lebih menarik. Nezar Patria juga mengingatkan bahwa peluncuran beberapa film sejarah harus menjadi pelajaran untuk memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, Nezar mendorong komunitas kreatif untuk melakukan riset mendalam mengenai kebutuhan masyarakat. "Silakan dieksplorasi, konsepnya diperdalam, dan perhatikan perkembangan generasi saat ini. Harus disesuaikan dengan generasi sekarang yang biasa mengakses sejarah atau cuplikan film sejarah dalam ekosistem digital seperti TikTok," tambahnya. Awal Maret lalu, Wamenkomdigi Nezar Patria turut menyaksikan peluncuran film dokumenter karya Adventure Documentary Festival Academy (ADFA) berjudul Sisingamangaraja XII. Menurutnya, keberadaan film bertema pahlawan nasional akan mendorong generasi muda untuk lebih mendalami sejarah dan meneladani tokoh tersebut, dan hal ini akan lebih optimal dengan pemanfaatan teknologi digital.
404
Apple mungkin akan menyediakan iPhone 17 dengan pengisian daya nirkabel 45W
Apple sedang mempertimbangkan peluang dalam industri permainan
Samsung membuka prapesanan untuk ponsel ramping Galaxy S25 Edge