Foto: Ghivary

Erick Bekerja Sama Dengan Airbus Dan Comac Untuk Meningkatkan Jumlah Pesawat Di Indonesia

Kamis, 05 Des 2024

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk mengatasi keterbatasan armada yang saat ini hanya berjumlah 390 unit setelah pandemi Covid-19, yang jauh dari kebutuhan ideal sebanyak 700 pesawat.

"Kita diwajibkan untuk memiliki 700 pesawat, namun saat ini Indonesia pasca Covid hanya memiliki 390 pesawat. Oleh karena itu, solusi-solusi ini harus melibatkan kerja sama, baik dengan Airbus, Boeing, maupun Comac dari China," kata Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN setelah pertemuannya dengan delegasi sektor swasta Amerika Serikat, Kamis (5/12).

Erick juga menekankan bahwa langkah ini sangat penting untuk mendukung konektivitas di Indonesia sebagai negara kepulauan.

Menurut pendapatnya, tanpa adanya langkah-langkah yang berarti, Indonesia berpotensi terjebak dalam kekurangan jumlah pesawat selama satu dekade mendatang, yang dapat mengancam pertumbuhan ekonomi serta mobilitas masyarakat.

"Kita tidak bisa membiarkan situasi ini berlangsung selama 10 tahun ke depan dengan jumlah pesawat yang stagnan. Ini sangat berisiko, terutama karena kita merupakan negara kepulauan. Oleh karena itu, kami bersama Kementerian Perhubungan mendorong inovasi dan investasi di sektor penerbangan," tegasnya sebagaimana dilaporkan oleh CNN Indonesia.

Erick menyatakan bahwa Kementerian BUMN akan berkolaborasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mempermudah investasi di sektor penerbangan, selain bekerja sama dengan produsen pesawat.

"Masalah jumlah pesawat yang tidak mencukupi menjadi perhatian utama kami. Kami terus berdiskusi dengan Menteri Perhubungan dan BKPM mengenai kemungkinan untuk mempermudah investasi di sektor penerbangan di masa mendatang," tambahnya.

Erick juga menegaskan bahwa Kementerian BUMN tetap mendukung pasar dan terbuka terhadap investasi asing, dengan tetap mempertimbangkan nilai-nilai ekonomi kerakyatan yang sejalan dengan prinsip ekonomi Pancasila.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga membahas beberapa kerja sama yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat, termasuk di sektor kesehatan, energi terbarukan, dan pendidikan.

Namun, prioritas utama saat ini adalah memastikan pemenuhan kebutuhan pesawat untuk mendukung konektivitas nasional.

"Saya menawarkan agar Exim bank dan perusahaan leasing dapat bernegosiasi langsung dengan Garuda, Citilink, dan Pelita, sesuai dengan roadmap masing-masing maskapai. Itulah yang kami lakukan," tutup Erick.


Tag:



Berikan komentar