Angin Kencang Di Soekarno-Hatta, Penerbangan Lion Air Dari Lampung Dipindahkan Ke Kertajati

Rabu, 30 Apr 2025

Pesawat Lion Air JT-123 yang berangkat dari Bandar Udara Radin Inten II, Lampung, tidak berhasil mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, akibat angin kencang. Pesawat tersebut dialihkan untuk mendarat di Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Informasi ini disampaikan oleh Guru Besar IPB Bustanul Arifin, yang berada di dalam pesawat. Bustanul menjelaskan bahwa pesawat lepas landas dari Lampung sesuai dengan jadwal pada pukul 13.55 WIB dan seharusnya mendarat di Soetta pada pukul 14.45 WIB. Namun, saat pengumuman mendarat telah dilakukan dan landas pacu sudah terlihat, pesawat kembali terbang karena angin kencang di area Bandara Soetta. "Pengumuman mendarat sudah disampaikan. Landas pacu di Bandara CGK sudah terlihat. Tiba-tiba pesawat terbang lagi. Diberitakan bahwa angin di Bandara CGK cukup kencang," ujarnya saat dihubungi pada hari Sabtu (26/4/2025).

Setelah pesawat lepas landas kembali, diumumkan bahwa pesawat akan melakukan pendaratan sementara di Bandara Kertajati. Pada pukul 16.36 WIB, pesawat telah kembali terbang dari Kertajati menuju Soetta. "Setelah lepas landas, sekitar 10 menit kemudian, diumumkan bahwa pesawat akan mendarat di Kertajati. Tampaknya pesawat perlu mengisi bahan bakar. Saat ini, pesawat sudah siap untuk terbang lagi ke CGK. Dikatakan, waktu yang dibutuhkan adalah 40 menit, 10 menit lebih lama dibandingkan dari Lampung," ujarnya. Dalam konfirmasi terpisah, Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengonfirmasi bahwa pesawat Lion Air JT-123 gagal mendarat. Pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan karena kecepatan angin di Soetta tidak memenuhi standar keselamatan. "Pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Keputusan ini diambil karena kondisi cuaca di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, khususnya kecepatan angin yang tinggi mencapai 14 knots, tidak memenuhi standar keselamatan untuk pendaratan," ujarnya.

Pilot telah membuat keputusan yang tepat sesuai dengan prosedur standar operasional penerbangan (Standard Operating Procedure/SOP), dengan mengutamakan keselamatan penumpang, awak pesawat, dan operasional penerbangan secara keseluruhan. Setelah kondisi cuaca membaik, pesawat melanjutkan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta dan mendarat dengan selamat. "Setelah kecepatan angin di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta kembali dalam batas aman dan memenuhi kualifikasi keselamatan, penerbangan dilanjutkan dari Kertajati menuju Soekarno-Hatta dan pesawat mendarat dengan selamat," tambahnya.


Tag:



Berikan komentar