Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan pekan keanekaragaman hayati. Kejadian ini dipandang sebagai upaya pemerintah menghentikan kepunahan spesies tersebut.
"Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia merupakan usulan Hari Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan tema 'Be part of the plan', yang mencerminkan komitmen dan kontribusi sejati Indonesia terhadap pelestarian keanekaragaman hayati nasional dalam koridor konservasi keanekaragaman hayati global," ujar Wakil Menteri Keanekaragaman Hayati Indonesia. Lingkungan. . dan Kehutanan, Distrik Dohong, Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, pada Rabu (15/05/2024).
Tujuan Indonesia saat ini adalah menghentikan kepunahan, melindungi keanekaragaman genetik, dan mengelola konflik manusia-satwa liar, katanya. Tujuan ini juga merupakan aspirasi dan komitmen Indonesia terhadap perjanjian internasional.
“Salah satu upaya Indonesia adalah memenuhi kewajiban bersama berdasarkan perjanjian internasional untuk melindungi keanekaragaman hayati, termasuk Konvensi Keanekaragaman Hayati,” kata Alue.
“Salah satu tujuan utama CBD yang juga telah disetujui oleh negara-negara yang meratifikasinya, termasuk Indonesia, adalah menghentikan kepunahan spesies, melindungi keanekaragaman genetik, dan mengelola konflik manusia-satwa liar,” lanjutnya.
Ia juga menyebutkan beberapa prestasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam melindungi keanekaragaman hayati. Ini termasuk 2 kelahiran badak sumatera dan 2.490 penyelamatan liar.
“Indonesia telah menunjukkan keberhasilan besar dalam mencegah kepunahan ini. Pada tahun 2023, Indonesia menjadi sorotan dunia karena lahirnya 2 ekor badak sumatera di Suaka Badak Sumatera (SRS) Taman Nasional Voja Kambas. Selain itu, sebanyak 2.490 ekor satwa liar berhasil diselamatkan sepanjang tahun 2023, termasuk satwa Indonesia yang berada di perantauan di Indonesia, atau 4 kali lipat dari apa yang kita sebut dengan ‘kembali’,” kata Alue.
“Yaitu 1 ekor yak tunggal (Malaysia, Sulut), 33 spesimen penyu leher ular (Singapura-NTT). ), 73 ekor burung (Filipina-Sulawesi Utara) dan 3 individu orangutan sumatera (Thailand-Jambi). Repatriasi tersebut menjadi bukti negara hadir, berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab terhadap perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati,” jelasnya. n Areo mengatakan, konservasi keanekaragaman hayati bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan seluruh elemen tanah air. Ia juga meminta seluruh masyarakat berkomitmen terhadap pelestarian alam untuk menciptakan dunia yang berkelanjutan. Seluruh elemen bangsa bertanggung jawab dalam pertahanan negara. Dan kita harus berkomitmen untuk menjadi bagian integral dari pelestarian alam, hidup harmonis dan semakin menghargai alam. untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan," katanya.