CCTV Di IKN Memiliki Kemampuan Yang Canggih Untuk Menghitung Emisi Kendaraan

Senin, 27 Mei 2024

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire

Jakarta, KOMPAS.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) akan memiliki sistem mobilitas cerdas berupa CCTV yang dapat mengukur emisi kendaraan di suatu wilayah. Informasi ini diungkapkan oleh Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi dalam konferensi pers di JW Marriott Hotel Jakarta, Senin (27/5/2024). Ali Berawi menjelaskan bahwa uji coba platform mobilitas cerdas milik perusahaan asal Kazakhstan Sergek Projects Ltd baru saja selesai dilakukan sejak 30 Januari 2024 hingga 30 April 2024 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ali menyatakan bahwa dampak ekologi ini melibatkan pengukuran karbon dioksida untuk setiap titik di wilayah lalu lintas. Penghitungan emisi karbon dioksida dari kendaraan bermotor dapat dilakukan menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Data ini nantinya dapat digunakan untuk mengatur lalu lintas di jalan-jalan yang kadar karbon dioksida sudah melebihi batas, sehingga tidak terjadi kemacetan kendaraan.

Ali menegaskan bahwa memiliki data tersebut sangat penting, karena akan memungkinkan untuk melakukan intervensi terhadap rute yang akan dialihkan. Misalnya, dengan mengurangi rute pada jam-jam tertentu, segala macam intervensi dapat dilakukan selama data fakta tersebut tersedia. Data tersebut juga akan digunakan sebagai pembanding keberhasilan strategi OIKN dalam menurunkan emisi di kawasan IKN, yang diharapkan dapat diperluas ke daerah lain.

Sergek telah menginvestasikan sekitar 560.000 dolar AS atau sekitar Rp 9 miliar dalam PoC ini. Dana tersebut mencakup software berupa platform ekosistem mobilitas pintar berbasis aplikasi dan hardware berupa CCTV yang ditempatkan di titik-titik yang sebelumnya belum terjangkau oleh Dinas Perhubungan Balikpapan. PoC diadakan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan bersama antara Sergek dan OIKN yang ditandatangani pada 3 September 2023.

Kota Balikpapan dipilih sebagai lokasi uji coba karena dekat dengan IKN dan karena ruas jalan di IKN masih dalam tahap pembangunan. Selain dapat mengukur kadar karbon dioksida, platform mobilitas pintar ini juga mampu mengidentifikasi kepadatan lalu lintas, merekam kendaraan yang melanggar aturan, dan mengidentifikasi lokasi angkutan umum di suatu kawasan.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Anggaran Rp 4,5 M Untuk Penataan Simpang GDC Depok, Atasi Kemacetan

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.