Gambar: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp

Sebanyak 19 BUMN Tercatat Dalam Daftar Fortune Indonesia 100 Untuk Tahun 2024 Ini

Selasa, 13 Agu 2024

Sebanyak 19 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat dalam daftar Fortune Indonesia 100 untuk tahun 2024, dengan penilaian yang didasarkan pada pendapatan, laba bersih, aset, ekuitas, kapitalisasi pasar, serta jumlah karyawan sesuai dengan laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun fiskal 2023.

"Walaupun jumlahnya hanya 19 perusahaan, kontribusi mereka mencapai 50 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100 tahun ini," kata Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno.

Menurut informasi yang dirilis oleh Fortune Indonesia 100 di Jakarta pada hari Selasa, total pendapatan dari 19 BUMN tersebut mencapai sekitar Rp2.828,3 triliun. Sementara itu, total pendapatan dari seratus perusahaan dalam daftar tersebut adalah Rp5.606,67 triliun.

Kesembilan belas BUMN yang dimaksud meliputi Pertamina, PLN, BRI, Bank Mandiri, Telkom Indonesia, MIND ID, BNI, Pupuk Indonesia, Garuda Indonesia, Semen Indonesia, KAI, Pelindo, BTN, Wijaya Karya, Krakatau Steel, Jasa Marga, Adhi Karya, PT PP, dan Waskita Karya.

Di antara sepuluh besar, Pertamina, PLN, BRI, Bank Mandiri, dan Telkom Indonesia berhasil mempertahankan posisi mereka selama dua tahun berturut-turut, yaitu di peringkat 1, 2, 4, 5, dan 6.

Bank Mandiri merupakan perusahaan dengan total aset terbesar, mencapai Rp2.174,2 triliun, sementara PLN memiliki ekuitas tertinggi yang bernilai Rp1.014,5 triliun. 

Di sisi lain, Pertamina mencatatkan pendapatan dan laba bersih yang paling signifikan. Perusahaan ini berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp1.168,3 triliun, meskipun mengalami penurunan sebesar 10,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya, serta mencatatkan laba bersih sebesar Rp68,47 triliun, yang mengalami pertumbuhan sebesar 16,67 persen year-on-year.

Tidak hanya Pertamina, tetapi juga 11 dari 16 perusahaan di sektor energi yang termasuk dalam daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia mengalami penurunan pendapatan pada tahun lalu. 

Lebih lanjut, hanya enam dari 16 perusahaan tersebut yang berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih. Menurut laporan dari Fortune Indonesia, hal ini disebabkan oleh adanya permintaan yang terhambat, gangguan dalam pasokan, serta kenaikan inflasi.

Penurunan kontribusi total pendapatan sektor energi terhadap daftar Fortune Indonesia 100 pada tahun fiskal 2023 tercatat hanya sebesar 32,19 persen. Sebelumnya, sektor ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan, mencapai 44,24 persen. 

Di sisi lain, sektor keuangan menunjukkan kinerja yang stabil dengan hasil positif baik dalam pendapatan maupun laba bersih, didorong oleh aktivitas para pelaku perbankan. Dari total laba bersih yang diperoleh seluruh perusahaan dalam daftar Fortune Indonesia 100, yang mencapai Rp487,89 triliun, sektor keuangan menyumbang sebesar 45,24 persen.


Tag:



Berikan komentar