Dok/PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC)

Tren Pertumbuhan Bank Dengan Layanan Digital Di Indonesia

Jumat, 31 Jan 2025

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan percepatan yang luar biasa dalam transformasi digital. Terutama selama pandemi, di mana semua sektor bisnis diharuskan untuk beradaptasi dengan perubahan yang mendadak, termasuk sektor perbankan. Para pelaku industri perbankan bersaing untuk menyediakan layanan yang dapat diakses melalui aplikasi, mulai dari pembukaan rekening, pembayaran berbagai tagihan, menabung, hingga investasi, semua dapat dilakukan hanya dengan menggunakan perangkat genggam nasabah, tanpa perlu mengunjungi kantor cabang bank.

Tidak hanya munculnya banyak bank dengan layanan digital baru, tetapi juga banyak bank konvensional yang beralih ke layanan digital atau meluncurkan produk keuangan yang disediakan secara digital. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa banyak bank konvensional yang mulai serius dalam memberikan layanan digital, karena layanan ini memungkinkan otomatisasi berbagai proses transaksi perbankan, sehingga biaya operasional menjadi lebih efisien.

Lebih lanjut, layanan digital juga memberikan kesempatan bagi pelaku industri untuk memperluas jangkauan mereka. Selama infrastruktur di suatu daerah memadai dan masyarakat memiliki smartphone serta koneksi internet, mereka dapat dijangkau dan berpotensi menjadi nasabah.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, hingga September 2024, jumlah transaksi bank dengan layanan digital tercatat mencapai 1.929,33 juta transaksi, mengalami pertumbuhan sebesar 40,45% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 1.373,63 juta transaksi. Sementara itu, nilai transaksi juga meningkat sebesar 54,89%, dengan total mencapai Rp7.492,93 triliun pada September 2024, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang sebesar Rp4.837,57 triliun.

Pertumbuhan ini dipicu oleh jumlah populasi Gen Z, generasi yang saat ini mendominasi di Indonesia. Generasi yang dibesarkan bersamaan dengan kemajuan teknologi ini memiliki peran krusial dalam membentuk tren ekonomi digital. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Populix berjudul “Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia”, terdapat beberapa faktor yang dianggap penting oleh masyarakat dalam memilih bank dengan layanan digital.

Penelitian ini dilakukan secara online dengan melibatkan 250 responden, baik laki-laki maupun perempuan, di mana 60 persen di antaranya adalah Gen Z dan 40 persen merupakan milenial, dengan rentang usia 17-39 tahun yang berasal dari kawasan Jabodetabek, Jawa, Sumatera, dan beberapa kota lainnya.

Faktor-faktor utama yang dianggap penting oleh responden dalam menggunakan bank digital, berdasarkan penelitian tersebut, meliputi keamanan data dan transaksi (31%), fleksibilitas akses aplikasi (12%), kelengkapan fitur aplikasi (12%), integrasi dengan layanan keuangan lainnya (11%), serta adanya promosi khusus (10%). Masyarakat kini semakin terbiasa melakukan transaksi perbankan melalui bank digital, dan penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa responden yang tinggal di Jabodetabek cenderung menggunakan 2-3 aplikasi bank digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Lebih lanjut, menurut penelitian tersebut, VP Research Populix, Indah Tanip, menyatakan bahwa bank digital umumnya banyak digunakan untuk pengisian dompet elektronik (54%), transfer antarbank (49%), berbelanja di e-commerce (48%), serta transfer antar rekening (47%).

Hal ini menunjukkan bahwa setiap bank digital dituntut untuk mampu memenuhi berbagai kebutuhan dasar tersebut melalui aplikasi mereka. Tentunya, bank digital yang dapat menawarkan layanan keuangan lebih dari yang dibutuhkan nasabah akan memiliki peluang lebih besar untuk menjadi pemimpin dalam industri ini.

Saat ini, dengan banyaknya bank yang menyediakan layanan digital, persaingan dalam industri perbankan semakin meningkat. Para pelaku di sektor ini berusaha keras untuk menarik calon nasabah serta mempertahankan nasabah yang sudah ada agar tetap menggunakan layanan yang mereka tawarkan. Berbagai strategi diterapkan oleh setiap bank digital untuk memperluas pangsa pasar, termasuk menawarkan suku bunga yang kompetitif.

Bank-bank digital cenderung menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan bank konvensional untuk menarik dana. Namun, pada akhirnya, bank digital yang dapat menyediakan berbagai layanan yang memenuhi seluruh kebutuhan transaksi perbankan dari berbagai segmen nasabah akan menjadi pilihan utama masyarakat.

Bank Neo Commerce (BNC), salah satu bank digital yang muncul lebih awal, kini telah berhasil memenuhi kebutuhan transaksi keuangan dari berbagai segmen nasabah, mulai dari individu, UMKM, hingga korporasi. Saat ini, BNC melalui aplikasinya, neobank, menjadi salah satu aplikasi perbankan yang paling komprehensif.

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Eri Budiono, menyatakan, “BNC menyediakan berbagai layanan keuangan untuk semua nasabah kami. Kami menyadari bahwa masyarakat menghargai layanan yang kami tawarkan, di antaranya produk tabungan NOW, deposito WOW, layanan pembayaran QRIS, transfer melalui Virtual Account (VA), transaksi PPOB, dan produk Neo Pinjam yang ditujukan bagi nasabah yang membutuhkan pinjaman untuk berbagai keperluan.”

Untuk nasabah UMKM, BNC menawarkan layanan Neo Bisnis yang memungkinkan pelaku UMKM untuk mengelola transaksi keuangan dan bisnis mereka, serta memisahkan keuangan pribadi dari bisnis. Sementara itu, untuk nasabah korporasi, BNC menyediakan layanan Corporate Internet Banking (CIB) yang telah diluncurkan sejak tahun 2023. Layanan CIB memudahkan nasabah korporasi dalam melakukan transaksi bisnis dengan nyaman dan efisien.

BNC juga telah meluncurkan produk BNC Payroll untuk nasabah korporasi pada awal tahun 2023, yang memudahkan perusahaan dalam melakukan pembayaran gaji pegawai dari satu rekening ke banyak rekening dalam satu transaksi.

Keberagaman layanan dan produk perbankan yang ditawarkan oleh BNC tentunya harus didukung oleh teknologi informasi yang handal untuk memastikan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

“Sejak awal kami bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital, sektor teknologi informasi menjadi salah satu fokus utama kami. Kami menyadari bahwa perbankan digital harus dapat menjamin keamanan data dan memberikan pengalaman bertransaksi yang lancar. Terlebih lagi, Bank Neo Commerce kini melayani puluhan juta nasabah yang memanfaatkan berbagai layanan perbankan untuk berbagai sektor, sehingga sangat penting untuk memastikan kenyamanan nasabah dalam menggunakan layanan yang kami tawarkan,” jelas Eri.

Proyeksi Masa Depan Perbankan Digital

Masa depan perbankan digital diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya adopsi teknologi dan perubahan perilaku nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Inovasi terkini dalam teknologi, seperti Kecerdasan Buatan (AI), juga berkontribusi pada munculnya berbagai inovasi baru di sektor perbankan, yang memungkinkan bank digital untuk menawarkan layanan keuangan yang lebih terpersonalisasi, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan tersebut.

Eri menambahkan, “Dengan melihat lonjakan penggunaan perbankan digital pada tahun 2024, kami percaya bahwa masa depan perbankan digital sangat cerah, terutama didorong oleh demografi yang mendukung. Data survei menunjukkan bahwa Generasi Z merupakan generasi terbesar saat ini di Indonesia. Mereka adalah generasi yang tumbuh bersama teknologi, sehingga lebih akrab dengan perkembangan teknologi dan inovasinya.”

BNC terus berkomitmen untuk menyediakan layanan keuangan yang memenuhi kebutuhan nasabah dari berbagai segmen yang terus berkembang. “Pada tahun 2025, Bank Neo Commerce akan fokus untuk meningkatkan aset di sektor perbankan komersial. Selain itu, kami juga akan terus mendorong pemanfaatan pinjaman langsung melalui aplikasi neobank agar dapat diakses oleh lebih banyak nasabah untuk memenuhi berbagai kebutuhan,” ujar Eri.

OJK Mengajak Lembaga Jasa Keuangan untuk Mendukung Pemerintah dalam Meningkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan Masyarakat

Menurut data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 75,02%, sedangkan indeks literasi keuangan masyarakat berada di angka 65,43%. OJK telah menetapkan target untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 98% pada tahun 2045.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan lembaga jasa keuangan. Oleh karena itu, OJK mengajak lembaga jasa keuangan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di kalangan masyarakat Indonesia.

BNC secara aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi keuangan, baik secara daring maupun luring, dengan melibatkan berbagai pihak. Selain di Jakarta, BNC juga mengadakan kegiatan di sejumlah kota seperti Medan, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Banjarmasin. Sejak tahun 2022, melalui kampanye Neo Keliling, BNC telah berkeliling untuk memberikan pemahaman tentang keuangan kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

Upaya nyata ini mendapatkan pengakuan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang memberikan penghargaan kepada BNC pada akhir tahun 2023 sebagai Bank Teraktif dalam Kegiatan Literasi Keuangan pada ajang LPS Awards 2023. Ke depan, BNC berharap dapat menjangkau masyarakat dengan lebih luas, termasuk di daerah-daerah yang masih memiliki pemahaman keuangan yang relatif rendah.

Bank Neo Commerce mengajak berbagai komunitas untuk memperluas jangkauan dalam memberikan edukasi mengenai keuangan. Komunitas yang terlibat sangat beragam, mencakup mahasiswa, komunitas gaya hidup dan musik, komunitas otomotif, praktisi, masyarakat umum, serta profesional seperti apoteker yang berpartisipasi dalam Bali Pharmacy Festival 2022.

“Dengan aktifnya BNC dalam menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan, diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam meningkatkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia,” ujar Eri.

Tentang Bank Neo Commerce

PT Bank Neo Commerce Tbk adalah bank nasional yang telah beroperasi selama 34 tahun. Sejak tahun 2020, perusahaan ini bertransformasi menjadi bank digital dengan menawarkan berbagai layanan perbankan, mulai dari komersial, konsumer, hingga ritel. Bank Neo Commerce terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2015 dengan kode ‘BBYB’, dan terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun dengan struktur modal yang kuat. Selain itu, sebagai perusahaan terbuka, bank ini selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan operasional bisnisnya.



Tag:



Berikan komentar