ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/Spt

Rupiah Mengalami Penguatan Sejalan Dengan Kekhawatiran Investor Mengenai Defisit Fiskal Di Amerika Serikat

Selasa, 20 Mei 2025

Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan mengalami penguatan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor mengenai defisit fiskal di Amerika Serikat. "Rupiah diprediksi akan mengalami konsolidasi dengan potensi penguatan yang terbatas terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh kekhawatiran defisit fiskal," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta pada hari Selasa. Mengutip dari Xinhua, komite kongres utama AS telah membuka jalan untuk pemungutan suara di seluruh majelis mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemotongan Pajak AS. RUU ini mencakup peningkatan pengeluaran besar untuk penegakan hukum imigrasi dan militer, serta memperpanjang pemotongan pajak AS tahun 2017 yang akan berakhir tahun ini. Selain itu, RUU ini juga mencakup serangkaian pemotongan untuk Medicaid, bantuan pangan, dan pendanaan energi bersih. Menurut media AS, secara keseluruhan RUU ini perlu disesuaikan agar dapat disahkan oleh DPR, karena Senat Republik telah mengindikasikan bahwa RUU tersebut tidak akan disetujui tanpa perubahan signifikan. "Defisit dari undang-undang pajak baru yang lebih rendah dapat menambah utang pemerintah AS sebesar 3-5 triliun dolar AS. Hal ini yang menyebabkan penurunan rating kredit AS oleh Moody’s," ungkap Lukman. Di sisi lain, pernyataan hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) seperti Presiden The Fed Bank of Atlanta, Raphael Bostic, dan Presiden The Fed Bank of New York, John Williams, mendukung penguatan dolar AS. "Bostic menyatakan bahwa paling banyak The Fed akan memangkas 25 bps tahun ini karena kekhawatiran inflasi akibat perang tarif. Williams menambahkan bahwa obligasi AS masih sangat diminati oleh investor," jelasnya. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diprediksi akan berkisar antara Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS. Pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat sebesar 9 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.425 per dolar AS, naik dari sebelumnya Rp16.434 per dolar AS.



Tag:



Berikan komentar