ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto

Prabowo Menyebut Gaza Dalam Pidatonya Di Depan Parlemen Turki.

Jumat, 11 Apr 2025

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pernyataan mengenai perjuangan rakyat Palestina di Gaza saat berpidato di hadapan para pemimpin dan anggota Majelis Agung Nasional Turki di Ankara, pada hari Kamis.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan keyakinannya bahwa Indonesia dan Turki selalu bersatu dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di Gaza.

“Saya merasa, kami di Indonesia mengapresiasi sikap tegas Turki, yang selalu membela mereka yang lemah dan memperjuangkan hak-hak rakyat yang tertindas, terutama saudara-saudara kita di Palestina,” ungkap Presiden Prabowo di Gedung Majelis Agung Nasional Turki, yang disiarkan oleh saluran resmi parlemen Turki pada siang hari waktu Ankara.

Prabowo juga menyoroti bahwa banyak negara yang sering mengklaim memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) justru berdiam diri menyaksikan  Prabowo Subianto dan krisis kemanusiaan yang dialami oleh rakyat Palestina di Gaza akibat tindakan Israel.

“Banyak negara berbicara tentang demokrasi dan hak asasi manusia, tetapi ketika anak-anak dibom, dan ibu-ibu yang tidak bersalah menjadi korban, rakyat Gaza kehilangan segalanya, banyak negara memilih untuk diam, berpura-pura tidak tahu, dan menganggap bahwa itu bukan pelanggaran hak asasi manusia,” tegas Presiden Prabowo.

“Turki memiliki sikap yang jelas, dan kami ingin bersama Turki membela rakyat dan kebenaran di tengah dunia yang penuh ketidakpastian ini,” tambah Prabowo.

Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya dalam bahasa Indonesia di Gedung Majelis Agung Nasional Turki selama sekitar 15 menit. Ketua Majelis Agung Nasional Turki, Numan Kurtulmu?, mengundang Presiden Prabowo untuk naik ke panggung dan berbicara di podium.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga mengulas sejarah panjang persahabatan antara rakyat Indonesia dan Turki, yang telah terjalin sejak era Kesultanan Ottoman. Ia menekankan bahwa rakyat Indonesia dan Turki telah lama konsisten melawan imperialisme Barat yang sering menindas rakyat kecil dan negara-negara yang lemah.

Presiden Prabowo menyatakan kekagumannya terhadap Mustafa Kemal Atatürk, Presiden pertama Turki yang memimpin perjuangan kemerdekaan, serta Sultan Muhammad al-Fatih, yang dikenal sebagai Sultan Mehmed Sang Penakluk. 

Prabowo mengungkapkan bahwa ia memiliki patung Kemal Atatürk yang dipajang di ruang kerjanya.

“Saya tidak hanya hadir di Turki sebagai Presiden Indonesia, tetapi juga sebagai sahabat dan saudara,” ungkap Presiden Prabowo kepada pimpinan dan anggota Majelis Agung Nasional Turki.

Di akhir pidatonya, Presiden membagikan visi dan misinya untuk mewujudkan transformasi besar di Indonesia, dengan tujuan menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, sehingga masyarakat Indonesia dapat hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan.

Oleh karena itu, Presiden mengajak Turki untuk bekerja sama dalam mencapai kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara.

“Peradaban kita memerlukan perjuangan untuk mencapai hak setiap bangsa, agar dapat hidup dengan baik, aman, dan damai, tanpa penindasan dari pihak manapun. Saya yakin, Turki dan Indonesia dapat memberikan yang terbaik bagi kepentingan umat manusia dan dunia,” kata Presiden Prabowo.

Setelah menyampaikan pidato, Prabowo mendapatkan sambutan meriah berupa tepuk tangan dari seluruh anggota Majelis Agung Nasional Turki. Selanjutnya, Presiden melanjutkan perjalanan ke Istana Kepresidenan Turki untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis sore waktu Ankara.



Tag:



Berikan komentar