Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi, menyatakan bahwa pelaku industri internasional dan perwakilan militer dari berbagai negara sangat antusias mengikuti acara Indo Defence 2025 yang berlangsung pekan lalu. Menurut Fahmi, antusiasme tersebut terlihat dari munculnya 55 nota kesepahaman atau MoU yang dihasilkan dari pameran alat utama sistem senjata (alutsista) bertaraf internasional ini. MoU tersebut mencakup kerja sama dalam pengembangan teknologi perang antara industri pertahanan lokal dan luar negeri. Fahmi menilai bahwa tingginya minat dunia internasional terhadap Indo Defence disebabkan oleh status Indonesia sebagai negara non-blok. Keadaan ini membuat Indonesia tidak terlibat dalam konflik apapun, sehingga acara ini dianggap netral oleh kalangan industri pertahanan global. "Posisi Indonesia sebagai negara non-blok yang terbuka terhadap semua pihak menjadikan Indo Defence sebagai platform netral yang memiliki nilai tinggi," ujar Khairul Fahmi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, pada hari Senin. Kondisi ini, lanjut Fahmi, dapat menjadi kesempatan bagi negara-negara yang sebelumnya berada dalam blok politik yang berseberangan untuk berdamai dan berkolaborasi dalam kerja sama militer. Selain itu, Fahmi melanjutkan, acara ini juga memberikan peluang bagi industri pertahanan global untuk menjalin kolaborasi dengan pemerintah serta industri pertahanan domestik. Dengan demikian, kolaborasi melalui skema Transfer of Technology (ToT) atau offset, serta pengembangan teknologi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat terwujud. Kondisi ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi kemajuan industri pertahanan lokal. Fahmi berharap bahwa penyelenggaraan Indo Defence berikutnya dapat berlangsung lebih baik lagi demi meningkatkan eksistensi kekuatan pertahanan Indonesia di kancah internasional. Sebagai informasi, acara Indo Defence tahun ini diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pameran berskala internasional ini dihadiri oleh 1.180 perusahaan industri dari 55 negara di seluruh dunia. Tidak hanya berhasil menghasilkan 55 MoU, acara ini juga berhasil menyelesaikan penandatanganan 17 nota kerja sama pertahanan antara pemerintah dan industri pertahanan domestik.
404
Prabowo diundang untuk menghadiri KTT G7 di Kanada sebagai tamu kehormatan
PCO menjelaskan bahwa Dirjen Bea Cukai yang baru dilantik berstatus sipil
TNI AL berhasil menggagalkan upaya penyelundupan produk skincare ilegal