Anggota DPR RI Aria Bima menegaskan bahwa partai politik harus memiliki peran penting dalam mendidik masyarakat agar memiliki kesadaran dalam berdemokrasi menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan segera dilaksanakan. Menurutnya, demokrasi harus dijalankan sebagai acara publik yang melibatkan seluruh masyarakat, bukan hanya elit atau partai politik semata. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Solo, Jawa Tengah, pada hari Minggu.
Ia menekankan bahwa partai politik seharusnya memfasilitasi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi, sehingga masyarakat memiliki peran dalam menentukan arah pemilihan. Menurutnya, kesadaran politik harus ditanamkan sejak dini, mulai dari tingkat anak ranting, ranting, hingga PAC. Oleh karena itu, dalam tradisi empat pilar ini, fokus diberikan pada PAC dan ketua ranting. Tujuannya adalah agar pemahaman mengenai demokrasi yang konstitusional dapat ditanamkan, di mana demokrasi harus berlandaskan pada kedaulatan rakyat, dan kesadaran berpartai merupakan bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat.
Dia berharap partai politik lain juga ikut serta dalam kegiatan tersebut. Tujuannya adalah untuk membantu rakyat dalam proses pendidikan politik dalam berdemokrasi. Salah satu momen penting bagi masyarakat untuk berdemokrasi adalah saat pelaksanaan pilkada.
Kesadaran akan hal ini sangatlah penting. Kita harus menyadari bagaimana pada era orde baru, rakyat tidak diberikan kesempatan untuk menentukan jalannya pemerintahan dan memilih pemimpin. Saat itu, hanya DPRD tingkat dua atau provinsi yang dipilih.
Menurutnya, pada saat itu struktur keterwakilan juga tidak mewakili partai politik melalui pemilu yang demokratis.
Karena itu, penting untuk mencegah terjadinya manipulasi kehendak rakyat dalam pilkada, seperti praktik money politics atau hal-hal serupa yang dapat meragukan demokrasi. Pertanyaan pun muncul mengenai kebutuhan pemilihan langsung dan apakah rakyat dapat dipengaruhi dengan sogokan.