Gambar: Dok/Kemendag

Indonesia Dan Jepang Menandatangani Protokol Amandemen IJEPA

Jumat, 09 Agu 2024

Indonesia dan Jepang telah menandatangani Protokol Perubahan untuk Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada hari Kamis, 8 Agustus, di Jakarta. Penandatanganan ini dilakukan secara bersamaan melalui konferensi video oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, di Jakarta dan Menteri Luar Negeri Jepang, Kamikawa Yoko, di Tokyo.

"Saya bersama Menlu Jepang telah menandatangani Protokol Perubahan IJEPA. Hari ini merupakan momen bersejarah karena Indonesia dan Jepang telah memperbarui dan menyempurnakan Perjanjian IJEPA agar lebih relevan dengan perkembangan zaman," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa Protokol Perubahan IJEPA mencakup amandemen serta peningkatan komitmen dalam berbagai aspek, termasuk perdagangan barang, perdagangan jasa, niaga elektronik (ecommerce), pergerakan orang (Movement of Natural Persons/MNP), kerja sama, kekayaan intelektual, serta pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bahwa dalam hal perdagangan barang, Jepang akan memberikan akses pasar yang lebih baik untuk 112 pos tarif produk Indonesia. Produk-produk tersebut meliputi ikan segar dan olahan seperti tuna, cakalang, lobster, dan kerang; buah-buahan; makanan dan minuman; serta bahan kimia organik. Sementara itu, Indonesia akan meningkatkan akses pasar untuk 25 pos tarif produk Jepang, termasuk produk besi dan baja serta otomotif.

Sementara itu, dalam sektor perdagangan jasa, kedua negara sepakat untuk memperluas akses pasar di bidang perbankan serta meningkatkan kapasitas dalam sektor real estate dan transportasi. Indonesia dan Jepang juga telah menyetujui adanya bab e-commerce untuk mendukung perkembangan perdagangan melalui sistem elektronik.

Dalam konteks MNP, kedua negara sepakat untuk memperpanjang masa kerja perawat dan pengasuh (caregiver) asal Indonesia di Jepang, memperbaiki prosedur imigrasi dan penempatan, serta memperluas pasar kerja bagi tenaga kerja Indonesia di Jepang melalui diskusi lebih lanjut mengenai liberalisasi untuk profesi lainnya.

“Dengan adanya Perubahan Protokol IJEPA, diperkirakan ekspor Indonesia ke Jepang setelah implementasi IJEPA akan meningkat rata-rata 11,6 persen per tahun antara 2024 hingga 2033. Selain itu, nilai ekspor Indonesia ke Jepang diproyeksikan mencapai USD 35,9 miliar pada tahun 2028, meningkat 58 persen dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2023 yang mencapai USD 20,8 miliar,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI, Djatmiko Bris Witjaksono, menyatakan bahwa melalui Protokol Perubahan IJEPA, Jepang akan memberikan tambahan pengurangan dan penghapusan tarif bea masuk untuk produk-produk ekspor potensial Indonesia, termasuk produk perikanan segar dan olahan yang menjadi prioritas nasional.

Jepang telah sepakat untuk menghapus tarif pada produk olahan tuna dan cakalang, sehingga Indonesia kini memiliki tarif yang setara dengan pesaing di kawasan seperti Thailand dan Filipina. "Di sisi lain, Jepang juga meningkatkan kuota impor pisang dan nanas dari Indonesia yang akan dikenakan tarif nol persen," jelas Djatmiko.

Djatmiko menambahkan bahwa Protokol Perubahan IJEPA mencakup revisi dan penyempurnaan teks perjanjian untuk meningkatkan komitmen akses pasar.

"Protokol ini diharapkan dapat semakin membuka pasar Jepang bagi produk-produk Indonesia. Sebagai langkah lanjutan dari penandatanganan, kedua negara akan memulai proses ratifikasi yang diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2025," tambahnya.

IJEPA merupakan perjanjian perdagangan bilateral pertama yang dimiliki Indonesia dan telah berlaku sejak tahun 2008. Sesuai dengan ketentuan IJEPA, kedua negara akan melakukan Tinjauan Umum untuk mengevaluasi pelaksanaan perjanjian lima tahun setelah implementasinya. Sebelumnya, kedua negara telah melaksanakan perundingan Tinjauan Umum IJEPA pada periode 2015—2019 dan menghasilkan laporan bersama sebagai dasar untuk merundingkan Protokol Perubahan IJEPA. Penyelesaian perundingan Protokol Perubahan IJEPA telah diumumkan di Tokyo, Jepang pada 16 Desember 2023.

Perdagangan antara Indonesia dan Jepang menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 9,93 persen dalam lima tahun terakhir (2018—2023), dengan Indonesia selalu mencatatkan surplus. Pada tahun 2023, total nilai perdagangan antara kedua negara mencapai USD 37,3 miliar. Di tahun yang sama, ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD 20,8 miliar, sedangkan impor dari Jepang mencapai USD 16,5 miliar. Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar USD 4,2 miliar pada tahun 2023.

Komoditas utama yang diekspor Indonesia ke Jepang meliputi batu bara, bijih tembaga, gas alam, nikel, serta limbah dan skrap logam mulia. Di sisi lain, komoditas utama yang diimpor Indonesia dari Jepang antara lain produk baja, kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang, katoda, dan transmisi kendaraan (gearbox).


Tag:



Berikan komentar