Dok/BKIP Kemenhub

Diskusikan Strategi Menjelang Angkutan Lebaran, Menteri Perhubungan Mengadakan Pertemuan Dengan Menteri Ketenagakerjaan

Selasa, 28 Jan 2025

Sebagai langkah proaktif dalam menyambut pelaksanaan Angkutan Lebaran 2025, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengadakan pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, pada hari Jumat (24/1) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Pertemuan ini bertujuan untuk merumuskan strategi lintas sektor demi memastikan kesiapan penyelenggaraan angkutan yang aman, nyaman, dan efisien selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025.

Menteri Dudy menekankan pentingnya dua hari besar yang berdekatan, yaitu Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret hingga 1 April 2025. Ia menilai bahwa waktu mulai dan berakhirnya libur akan berdampak pada tingkat kepadatan jalan serta tingginya penggunaan layanan di berbagai moda transportasi.

"Masa libur yang panjang akan memberikan dampak signifikan terhadap lonjakan pergerakan masyarakat. Selain itu, tanggal awal dan akhir libur akan mempengaruhi tingkat kepadatan selama masa angkutan Lebaran. Ini juga mencakup penentuan puncak arus mudik dan arus balik," ungkap Menteri Dudy.

Menteri berharap dapat melakukan koordinasi dengan Kemenaker. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah waktu pembayaran tunjangan hari raya (THR) bagi para pekerja. Pembayaran THR yang dilakukan lebih awal diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menentukan waktu perjalanan mudik Lebaran.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Perhubungan menjelaskan strategi Kementerian Perhubungan dalam menghadapi angkutan Lebaran yang akan datang. Strategi tersebut mencakup penerapan zona penyangga untuk mengatasi kemacetan di akses menuju Pelabuhan Penyeberangan (Merak-Bakauheni), optimalisasi terminal yang belum dimanfaatkan secara maksimal untuk maskapai bertarif rendah guna mendukung penurunan harga tiket pesawat yang berkelanjutan, pelaksanaan layanan kereta api langsung dengan tetap memperhatikan kesiapan lokomotif dan masinis, serta optimalisasi aset infrastruktur dengan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait sambil tetap memperhatikan aspek keselamatan. Selain itu, terdapat program Mudik Gratis dan perlunya digitalisasi tiket untuk semua moda transportasi.

Menteri Perhubungan berharap bahwa dengan strategi ini, angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan dengan baik atau bahkan lebih baik dibandingkan angkutan Nataru 2024/2025 yang telah berlangsung dengan lancar. Masyarakat juga memberikan penilaian positif terhadap penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 yang lalu.

“Alhamdulillah, berkat kolaborasi selama angkutan Nataru kemarin, survei dari UGM menunjukkan bahwa 86% masyarakat merasa puas. Angka ini menjadi catatan penting mengingat jumlah penduduk yang melakukan perjalanan saat Lebaran diperkirakan akan jauh lebih banyak,” ungkap Dudy.

Mengacu pada hasil survei nasional mengenai tingkat kepuasan pengguna transportasi yang dilakukan oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada, secara keseluruhan, jumlah responden yang menyatakan puas dan sangat puas mencapai 86%. Indeks Kepuasan Pengguna Transportasi mencapai nilai 4.39 (88,28 persen dari skor maksimum) dan termasuk dalam kategori sangat puas.

Dalam pertemuan ini juga hadir Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer, Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi, Direktur Jenderal PHI dan Jamsos Indah Anggoro Putri, serta para pejabat tinggi pratama di lingkungan Kementerian Perhubungan.


Tag:



Berikan komentar