AP/Vyacheslav Prokofyev

Pemimpin Pasukan Chechen Yang Loyal Kepada Putin Berencana Mengundurkan Diri, Kremlin Terkejut

Selasa, 20 Mei 2025

Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang dikenal sebagai 'prajurit setia' Presiden Rusia Vladimir Putin, dilaporkan mengalami penurunan kesehatan yang signifikan dan cepat, serta telah menyatakan keinginannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada awal Mei lalu. Namun, perselisihan mengenai siapa yang akan menggantikannya telah menimbulkan ketegangan baru antara Kadyrov dan Kremlin. Menurut laporan Al Jazeera pada Selasa (20/5/2025), yang mengutip berbagai sumber internal, Putin menolak rencana Kadyrov untuk menjadikan putra ketiganya, Adam Kadyrov, sebagai penggantinya. Sementara itu, kondisi kesehatan Kadyrov yang semakin memburuk memaksanya untuk menarik diri dari sejumlah tradisi politik dan keagamaan yang penting. Sumber-sumber yang dekat dengan pemerintahan Chechnya mengungkapkan bahwa Kadyrov (48) menderita pankreatitis nekrotikans dan gagal ginjal, yang mengharuskannya menjalani dialisis secara rutin dan beberapa kali dirawat inap dalam kondisi kritis. Ia dilaporkan menghabiskan waktu berjam-jam di Klinik Keluarga AiMed di Grozny, ibu kota Chechnya. Untuk menyembunyikan kondisi kesehatannya, Kadyrov dikabarkan rutin menyiarkan video rekaman kerja yang telah direkam sebelumnya dan disebarkan selama beberapa hari agar terlihat tetap aktif dalam memimpin. Laporan ini sejalan dengan absennya Kadyrov dalam berbagai momen penting, seperti tidak menyampaikan pidato televisi pada Idul Fitri akhir Maret, serta tidak hadir dalam peringatan deportasi massal warga Chechnya oleh Stalin pada 24 Februari, yang selama dua dekade selalu ia hadiri.

Pandangan Pemimpin Baru Dalam sebuah wawancara dengan media pro-Kremlin, Chechnya Today, sebelum pertemuan dengan Putin pada 7 Mei, Kadyrov menyatakan bahwa pemimpin baru tidak akan meniru dirinya. "Pemimpin selanjutnya akan memiliki inisiatif dan visinya sendiri. Saya berharap permintaan saya mendapatkan dukungan." Namun, dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Putin, isu pengunduran diri tidak dibahas secara terbuka. Kadyrov hanya menyampaikan laporan pencapaian ekonomi dan menyebutkan 55.000 tentara Chechnya yang dikirim ke Ukraina, sambil membaca dari kartu berukuran huruf besar, yang menunjukkan kondisi fisiknya yang memburuk. Sehari setelahnya, ia mengunggah klarifikasi di Telegram. "Apa pun yang saya katakan, keputusan tetap berada di tangan satu orang, Komandan Tertinggi kita. Saya hanyalah prajurit biasa. Jika ada perintah, saya akan melaksanakannya." Putin Menolak Putra Kadyrov Menurut dua sumber dalam pemerintahan Chechnya, terjadi ketegangan antara Kadyrov dan Putin karena Kremlin menolak Adam Kadyrov, yang berusia 17 tahun, untuk menjadi calon pengganti. Adam telah beberapa kali muncul dalam posisi resmi seperti kepala dewan keamanan Chechnya, meskipun konstitusi daerah melarang siapa pun di bawah usia 30 tahun untuk menjadi pemimpin wilayah. Adam dikenal karena aksinya tahun lalu dalam sebuah video yang menunjukkan ia memukul seorang pria Rusia yang ditahan karena membakar Al-Qur'an. Ramzan memuji tindakan tersebut sebagai bukti keberanian putranya, meskipun Adam tidak dapat dituntut secara hukum karena usianya. Seorang sumber menyatakan bahwa Adam dibesarkan "seperti pangeran" dan tidak memiliki pengalaman di dunia nyata. Mengacu pada usia minimum yang diatur oleh konstitusi, Adam baru dapat menjadi pemimpin pada tahun 2037.

Apti Alaudinov (51) diidentifikasi sebagai kandidat utama yang diusulkan oleh Kremlin. Ia menjabat sebagai pejabat keamanan senior di Chechnya dan dikenal sebagai 'wajah resmi' dari pasukan Chechnya yang pro-Rusia di Ukraina, meskipun pasukannya sering kali dikritik karena diduga hanya merekam video pertempuran yang tidak nyata dan lebih banyak berfokus pada pengamanan wilayah yang diduduki oleh Rusia. Meskipun demikian, popularitas Alaudinov masih jauh tertinggal dibandingkan dengan pengaruh dinasti Kadyrov yang telah berakar selama lebih dari dua dekade. Kadyrov tidak hanya khawatir tentang kekuasaan, tetapi juga tentang masa depan keluarganya setelah kepergiannya. Ansar Dishni dari saluran Telegram Nyiso menyatakan bahwa Kadyrov sangat cemas mengenai nasib keluarganya. 'Kremlin memang telah memberikan jaminan keamanan, tetapi situasi dapat berubah karena Putin tidak akan berkuasa selamanya.' Ramzan Kadyrov dilaporkan telah berinvestasi dalam properti dan bisnis di Uni Emirat Arab serta kawasan Timur Tengah untuk memastikan keamanan finansial keluarganya. 'Orang-orang Chechnya adalah pelanggan terbaik kami. Mereka datang dengan koper penuh uang tunai,' ungkap seorang agen properti di Dubai. Sejak menjabat pada tahun 2007, Kadyrov telah mengubah Chechnya dari daerah konflik yang brutal menjadi wilayah yang paling disubsidi dan diutamakan di Rusia, meskipun diwarnai oleh korupsi, gaya hidup mewah, dan pelanggaran hak asasi manusia. Ia memiliki koleksi mobil sport yang mahal, membangun kediaman yang megah, dan mengundang selebritas dunia, termasuk Mike Tyson, untuk tampil di acara ulang tahunnya. Organisasi hak asasi manusia internasional menuduh Kadyrov terlibat dalam pembunuhan di luar hukum, penyiksaan, penculikan, dan penghancuran properti warga yang dianggap 'ekstremis'. Ivar Dale dari Komite Helsinki Norwegia menyatakan, 'Pelanggaran paling mengerikan di Chechnya kini telah menjadi norma di Rusia.' Ia juga menambahkan bahwa model represif yang diterapkan di Chechnya kini menyebar ke wilayah Rusia lainnya dan ke Ukraina yang diduduki.


Tag:



Berikan komentar